10 Hiasan Rambut Tradisional Korea yang Dipakai Wanita


Kita mengenal hanbok selaku pakaian tradisional Korea. Saat ini penduduk Korea masih mengenakan hanbok untuk acara formal-semi formal dalam perayaan tradisional. Pada saat mengenakan hanbok, ada beberapa aksesoris dan kelengkapan yang lain yang umum dipakai pada rambut. 





Di periode Joseon, aksesoris atau hiasan pada rambut merupakan sebuah identitas si pemakai dan menunjukan status sosial. Aksesoris rambut yang dipakai oleh perempuan Korea zaman dahulu berisikan berbagai jenis, penggunaannya pun tidak sembarang. Selain itu, material yang digunakannya menunjukan situasi dan keadaan si pemakai. Berikut ini yaitu jenis-jenis hiasan rambut tradisional korea.





1. Binyeo 





hiasan rambut tradisional korea_Binyeo




Kalau di Indonesia, binyeo itu ialah tusuk konde. Bentuknya mirip suatu stik dengan bentuk yang bermacam-macam. Fungsinya ialah selaku penahan kepangan rambut atau mahkota. Hairpin ini lazimnya dimasukan ke dalam rambut yang digulung biar posisi rambut ajeug





Eksistensi tusuk konde tradisional Korea ini sungguh penting. Wanita yang mengenakan binyeo di rambutnya pertanda bahwa beliau telah menikah. Material yang digunakannya pun beragam, tergantung dari kelas sosial mana mereka berasal. Para bangsawan mirip ratu, ibu suri dan lain-lain mengenakan binyeo yang yang dibuat dari batu giok, emas dan perak. 





Sementara wanita dari kelas yang lebih bawah mengenakan binyeo yang yang dibuat dari tembaga, kerikil alam, kayu dan besi. Binyeo yang terbuat dari ebonit cuma dikenakan oleh perempuan yang sudah ditinggal meninggal oleh suaminya. 





Tusuk konde khas Korea ini juga mempunyai rancangan ujung yang tak kalah beragam. Ukiran pada ujung binyeo yang berbentuk bunga atau binatang yang disebut jamdu dipercaya dapat menghalangi roh jahat dan gangguan mistik serta bertuah. 





Sementara jamdu binyeo yang berbentuk kristal merah di mulut naga melambangkan impian yang hendak jadi kenyataan. 





Pemakaian binyeo juga dihentikan asal-asalan. Binyeo emas dengan desain jamdu mewah hanya boleh dikenakan di lingkungan kerajaan. Ketika ratu keluar kerajaan, dia akan mengenakan binyeo yang terbuat dari watu giok. 





2. Tteoljam 





hiasan rambut tradisional korea_Tteoljam




Aksesoris rambut berikut ini sering dikenakan oleh perempuan aristokrat kerajaan. Tteoljam yaitu aksesoris rambut yang dikenakan oleh wanita untuk gaya rambut eoyeo meori, gaya rambut dengan kepangan besar yang mengelilingi kepala. 





Bentuknya bulat dan terbuat dari logam dengan berbagai ornamen berbentuk bunga atau kupu-kupu. Ada juga yang berbentuk segi empat atau kupu-kupu. Pada tatanan eoyeo meori, tteoljam disematkan di sekitarkepangan wig besar tersebut. 





Bentuk hiasan pada tteoljam ada yang menggunakan kerikil-batuan alam dan manik-manik lainnya. Tteoljam biasanya dikenakan di samping kiri dan kanan atau atas. Kaprikornus, ratu dan ibu suri lazimnya mengenakan dua hingga tiga buah tteoljam pada tatanan rambut eoyeo meori-nya. 





3. Dwikkoji 





hiasan rambut tradisional korea_Dwikkoji




Kalau binyeo dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah, dwikkoji sebaliknya. Aksesoris tradisional ini dikenakan oleh para remaja dan wanita yang belum menikah. Dwikkoji umumdikenakan di samping atas pendengaran. 





Dwikkoji juga ada yang disematkan ke dalam sanggul bagian belakang pada tatanan rambut Jojim meori. Ini akan membuat penampilan lebih terlihat mewah. 





Dwikkoji yang terbuat dari emas dengan tiga kaki dipakai pada era dinasti Baekje, yang disebut selaku awal mula dwikkoji timbul. Selain yang dibuat dari emas, perak dan nikel ialah bahan baku yang umum dipakai untuk membuat dwikkoji





Bentuk dan kegunaan dwikkoji beragam. Benda dekoratif ini juga dipakai sebagai pembersih ujung sisir. Bentuk dwikkoji dibedakan menjadi dua macam, adalah model independen dan model gabungan. 





Model independen memiliki pola hewan dan bunga, sedangkan model adonan mempunyai acuan kombinasi antara bunga dan hewan. Dwikkoji berbentuk kupu-kupu yaitu model yang paling banyak disukai di kurun kerajaan Baekjae.





4. Cheopji 





hiasan rambut tradisional korea_Cheopji




Selain binyeo dan tteoljam, ada perempuan Korea yang sering mengenakan cheopji untuk menghiasi sanggul rambut pada perayaan upacara. Cheopji mulai digunakan sehabis gache yang berbahaya tidak boleh digunakan. 





Aksesoris ini biasanya diposisikan di atas kepala, sempurna di potongan rambut yang ditata dengan gaya jjokjin meori. Cheopji dibuat dari bahan perak atau emas dan umumnya berupa katak. 





Material dan bentuk cheopji menunjukan status sosial perempuan pemakainya. Bangsawan kerajaan mengenakan cheopji yang berbentuk bunga, burung, belibis, pheonix dan naga. Mereka mengenakan cheopji dalam kesehariannya. Namun, rakyat biasa mengenakannya di dikala upacara-upacara khusus. 





Cheopi yang berbentuk naga dengan material emas dikenakan oleh ratu. Sedangkan cheopji yang berupa burung phoenix dikenakan oleh istri putra mahkota dan selir kerajaan. Para dayang istana mengenakan cheopji berbentuk katak yang yang dibuat dari perak. 





Sedangkan cheopji berupa katak hitam dikenakan oleh wanita dari kelas sosial sosial tinggi pada dikala upacara pemakaman orang bau tanah atau suami mereka. 





5. Daenggi 





hiasan rambut tradisional korea_Daenggi




Daenggi adalah aksesoris yang berbentuk pita. Pita ini dikenakan untuk mengikat atau menghiasi ujung rambut panjang yang dikepang. Daenggi terdiri dari berbagai macam, mirip apdaenggi, doturak daenggi, goidaenggi dan jebiburi daenggi. 





Pita daenggi dipakai oleh cukup umur dan wanita yang belum menikah, sama dengan dwikkoji. Aksesoris ini dikenakan pada tatanan rambut daenggi meori yang disangka ialah tatanan rambut paling klasik yang mulai di sepanjang tahun 1960-an. Daenggi lazimnya berwarna merah.





Beberapa sumber menyebutkan bahwa daenggi mempunyai jenis yang beragam bergantung pada usia, tujuan dan kelas sosial. Daenggi paling terkenal yaitu baesshi daenggi yang terbuat dari kain lembut dan tipis yang dimasukan isian lalu diletakan di atas kepala. 





6. Jokduri 





hiasan rambut tradisional korea_Jokduri




Nah, kalau aksesoris berikut ini yaitu sejenis mahkota tradisional yang dikenakan oleh perempuan untuk program-program khusus, contohnya pernikahan, pemakaman dan acara kerajaan. Mahkota kecil ini dilapisi sutra hitam dan bagian dalamnya diisi dengan kapas atau kertas keras, sehingga tampakpadat. 





Bagian atas jokduri dihiasi dengan dekorasi cloisonne yang berupa heksagonal dan silindris. Sama mirip aksesoris lainnya, jokduri juga menunjukan status sosial pemakainya. Ini tampakdari bahan material ornamen yang digunakannya mirip emas dan perak.  





Seiring berkembangnya zaman, jokduri mengalami transformasi bentuk. Pada periode dinasti Joseon, bentuk jokduri jadi semakin mengecil. Pun pada kala Raja Gwanghaegun. Jokduri menjadi makin kecil dan bentuknya berubah. Sutra hitam mulai digunakan dan sutra berwarna ungu dipakai di bagian dalamnya. 





7. Garima





hiasan rambut tradisional korea_Garima




Garima adalah dekorasi rambut yang berbentuk persegi yang terbuat dari kain sutra hitam. Garima bukanlah aksesoris rambut yang umum dikenakan oleh perempuan mana saja, melainkan cuma dokter wanita saja yang memakainya. 





Garima dikenakan di atas kepala dan ialah aksesoris sederhana yang mampu digunakan untuk menciptakan tatanan rambut yang rapi. Garima menutupi hampir keseluruhan rambut. Oleh sebab itu, rambut tidak akan mengusik saat dokter wanita menilik pasien. 





Pada wanita yang sudah uzur, garima sangat berguna untuk menyembunyikan sanggul rambut yang sudah beruban. Selain itu, dengan adanya garima, si pemakai akan terlindung dari cuaca panas dan masbodoh. 





8. Jam 





hiasan rambut tradisional korea_Jam




Jam yaitu tusuk konde yang lebih glamor dari binyeo. Hanya wanita dari golongan ningrat saja yang boleh memakainya. Desain jam mempunyai beragam bentuk. Ada yang berupa naga, burung phoenix dan lain-lain. 





Jenis-jenis jam tergantung pada desain yang digunakannya, contohnya bongjam untuk jam yang berupa burung phoenix dan yongjam untuk jam yang bentuknya menyerupai naga dengan lisan terbuka.





Pengantin perempuan dari kelompok aristokrat mengenakan jam yang lebih panjang. Jam tersebut dipakai untuk menyanggah apdaenggi atau deurim daenggi





9. Tteoguji





hiasan rambut tradisional korea_Tteoguji




Pada upacara akad nikah, dandanan dan gaya rambut wanita lazimnya terlihat glamor dan sangat kompleks. Banyak aksesoris yang disematkan di sana sini. 





Pada ijab kabul Korea kaum ningrat, pengantin perempuan mengenakan aksesoris rambut yang disebut tteoguji. Tteoguji ialah bingkai kayu yang dicat dengan menggunakan pernis hitam. Aksesoris yang menampilkan kesan mewah ini dikenakan di belakang kepangan wig. 





Mulanya, teogguji yang dibuat dari rambut asli. Namun, alasannya adalah adanya larangan memangkas rambut di Korea, selaku alternatifnya dibuatlah tteoguji yang menggunakan bahan kayu. Penggunaan pernis hitam ditujukan agar lebih terlihat mirip rambut manusia. 





Penggunaan tteoguji kayu dinilai lebih simpel dan tidak membahayakan si pemakainya. Oleh kesannya tteoguji terus diperbolehkan digunakan pada upacara pernikahan di zaman Joseon. 





10. Hwagwan





hiasan rambut tradisional korea_Hwagwan




Hwagwan merupakan jokduri versi lebih mahal, lebih banyak dekorasi dan pastinya lebih glamor. Selain itu, ukurannya sedikit lebih besar dari Jokduri. Mahkota glamor ini dihiasi dengan mutiara, emas dan perak, serta kerikil-batuan alam yang harganya mahal. 





Hwagwan menekankan pada keindahan tampilan pengantin wanita. Mahkota kecil ini hanya dikenakan oleh pengantin perempuan dari strata sosial tinggi seperti ratu, calon putri mahkota dan wanita kelas atas. 





Nah, itulah 10 hiasan rambut tradisional Korea untuk wanita. Di zaman itu, hiasan rambut tidak hanya menjadi benda yang mampu menciptakan pemakainya tampaklebih elok, beberapa dekorasi rambut bermakna lebih. Leluhur Korea merupakan orang-orang yang sungguh menghargai rambut mereka. Pasalnya bab badan tersebut dianggap sakral dan merupakan anugerah para ilahi. 





Oleh hasilnya dekorasi rambut mesti dibuat dengan tujuan untuk merawat dan menjaga bagian-bab penting tersebut. Hiasan rambut pun sering menjadi benda warisan berguna yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kaprikornus, selain mempercantik si pemakai, hiasan rambut Korea memiliki makna penting yang mesti dijaga.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel