Kenali Perbedaan Keputihan Menjelang Haid dan Kehamilan

Keputihan merupakan hal yang biasa dialami oleh setiap wanita. Faktanya, saban hari wanita mengeluarkan keputihan sebanyak satu sendok teh lendir saban hari. Keputihan yang wajar dialami para perempuan umumnya tidak berbau dan warnanya pun mampu berubah-ubah mulai dari putih jernih hingga kecoklatan.


Meskipun wanita bisa memproduksi lendir keputihan setiap hari, tetapi intensitas keputihan jadi semakin berkembangmenjelang haid atau saat awal mula kehamilan, lho. Agar kamu tidak gundah membedakan antara keputihan karena menjelang haid dan kehamilan, Kamini akan membantumu mengenalkan perbedaannya lewat postingan ini.


Ciri Keputihan Menjelang Haid


Ciri Keputihan Menjelang Haid

* sumber: parenting.orami.co.id


Keputihan yang timbul pada saat menjelang haid disebut dengan leukorrhea. Cairan keputihan ini berasal dari selaput lendir jalan lahir yang juga bercampur dengan sel-sel mati maupun bakteri baik. Keputihan ini termasuk dalam fase menstruasi yang dikenal dengan nama fase luteal. Ketika fase ini terjadi, kadar hormon progesteron juga mengalami kenaikan.


Nah, lendir keputihan umumnya akan menjadi lebih kental dikala menjelang haid. Berbeda dikala ketika perempuan tidak hendak mengalami haid, hormon estrogen jadi lebih dominan dan cairan yang dikeluarkan pun lebih jernih, encer, dan basah.


Jika diamati secara lebih terperinci, tekstur cairan keputihan menjelang haid mulai mengental dalam periode waktu 12-16 hari sebelum haid.


Tanda Keputihan Karena Kehamilan


Tanda Keputihan Karena Kehamilan

* sumber: parenting.orami.co.id


Bagi perempuan hamil, keputihan yaitu suatu hal yang masuk akal terjadi. Kamu tak perlu ketakutan kalau mengalami keputihan pada era kehamilan. Justru keputihan yang kamu alami ini bisa menjadi tanda untuk mengenali ciri-ciri kehamilan.


Setelah melalui abad subur, kadar cairan keputihan yang dikeluarkan oleh wanita jadi lebih sedikit atau mengalami penurunan dibanding keputihan menjelang haid. Namun, apabila seorang wanita dinyatakan hamil, cairan keputihan tersebut tidak banyak dan tidak mengalami penurunan sama sekali.


Kondisi tersebut disebabkan alasannya adalah sekresi estrogen dan progesteron yang terjadi selama kehamilan. 2 minggu sehabis ovulasi atau kurun subur, implantasi terjadi dan pada fase ini keputihan tampakkental dan berwarna putih keruh.


Pada era permulaan kehamilan akan terjadi perubahan warna cairan keputihan. Dari yang sebelumnya berwarna putih keruh bisa menjadi krem atau sedikit kecokelatan. Bahkan, apabila terdapat sedikit bercak darah atau flek cokelat pada cairan keputihan wanita hamil, hal tersebut juga masih ialah kondisi wajar yang tak perlu terlalu dikhawatirkan.


Perbedaan Keputihan Menjelang Haid dan Kehamilan


Perbedaan Keputihan Menjelang Haid dan Kehamilan

* sumber: www.wajibbaca.com


Kesimpulannya, keputihan menjelang haid dan keputihan alasannya kehamilan memang sukar dibedakan. Namun, kamu mampu mengambil kesimpulan bahwa pasca menstruasi selsai, cairan keputihan akan menurun jumlahnya sampai ke kurun subur berikutnya. Sementara itu, keputihan yang disebabkan oleh kehamilan jumlahnya tidak akan menurun meskipun kamu sudah tamat menerima menstruasi.


Kehamilan tidak mampu ditentukan cuma dengan mendeteksi rupa cairan keputihan saja. Anda tetap mesti mengenali aneka macam ciri-ciri kehamilan yang lain semoga mampu mengetahui hasil yang lebih akurat. Jika belum tahu, coba kenali banyak sekali ciri-ciri perempuan hamil secara lebih luas.


Tanda Keputihan yang Harus Diwaspadai


Tanda Keputihan yang Harus Diwaspadai

* sumber: www.cosmopolitan.co.id


Setelah mengetahui penjelasan-penjelasan di atas, kita pun mengetahui bahwa keputihan sesungguhnya adalah kondisi yang normal terjadi, terutama menjelang tiba bulan atau memasuki permulaan kehamilan. Namun, tetap saja ada beberapa ciri yang menawarkan bahwa keputihan seharusnya diwaspadai.


Agar kau tidak terlampau meremehkan keputihan, simak beberapa tanda keputihan yang mesti diwaspadai berikut ini:



  • Jumlah cairan keputihan lebih banyak dari biasanya. Bahkan, jumlahnya menjadi lebih banyak dari keputihan menjelang haid.

  • Warna menjadi lebih gelap dan tidak masuk akal, mirip kekuningan, kehijauan, keabu-abuan, sampai kecokelatan (cokelat renta).

  • Disertai dengan busuk tak sedap yang cukup menyengat.

  • Timbul tanda-tanda-gejala lain, mirip iritasi atau gatal pada area Miss V.

  • Bentuk cairan keputihan terlihat abnormal, seperti keluar dalam bentuk gumpalan.

  • Terdapat busa pada cairan keputihan.

  • Muncul gangguan kesehatan lain, seperti nyeri panggul, demam, dan panas di sekitar kemaluan.


Apabila kau mencicipi tanda-tanda keputihan aneh di atas, jangan buang waktumu lebih lama lagi. Segera datangi dokter untuk memeriksakan kondisimu. Pasalnya, keputihan yang tidak wajar juga mampu menjadi mengambarkan adanya gangguan kesehatan yang serius.


Tips Mencegah Keputihan Abnormal


Tips Mencegah Keputihan Abnormal

* sumber: dewailmu.id


Sebagaimana yang kita pahami, perempuan niscaya akan mengalami keputihan, baik itu menjelang haid, kehamilan, atau sehari-hari. Akan namun, kamu juga mesti mempertahankan kebersihan diri, khususnya organ intim kewanitaan, jika ingin terhindari dari keputihan abnormal.


Berikut Kamini akan memperlihatkan kiat menghalangi keputihan gila terjadi padamu:



  • Jaga Kebersihan Miss V


Salah satu penyebab keputihan yaitu kurang mempertahankan kebersihan Miss V dengan baik. Cara menjaga kebersihan Miss V yakni bersihkan setiap mandi. Gunakan sabun berbahan lembut untuk membersihkan area Miss V. Hindari penggunaan cairan antiseptik atau sabun pembersih area kewanitaan saban hari alasannya adalah mampu meminimalkan keseimbangan kuman di area Miss V.



  • Ganti Celana Dalam Bersih Secara Teratur


Kebersihan Miss V juga bergantung pada celana dalam yang kau pakai. Jika kamu menggunakan celana dalam yang serupa selama berhari-hari, pastinya kau berisiko mengalami keputihan aneh. Gantilah celana dalam setiap habis mandi. Hindari penggunaan celana dalam yang serupa selama lebih dari 24 jam.



  • Cuci Celana Dalam Sampai Bersih


Mengganti celana dalam saban hari juga harus diimbangi dengan cara mencuci yang baik. Kalau kau tidak mencuci celana dalam dengan bersih, tentu saja basil dan kotorannya masih menempel. Pakailah deterjen saat mencuci celana dalam. Gosok bagian dalam celana sampai higienis, terutama di bab yang bersentuhan pribadi dengan organ intim kewanitaan.


Baca juga artikel cara menghilangkan noda kuning di celana dalam jikalau kau ingin membuat celana dalammu benar-benar bersih.



  • Hindari Penggunaan Tisu di Toilet Umum


Di toilet lazim biasanya tersedia tisu kering untuk membersihkan Miss V sesudah buang air kecil. Sayangnya, kebersihan tisu tersebut tidak terjamin. Bayangkan ada berapa banyak kuman yang bersarang pada tisu tersebut. Solusinya adalah bawa tisu sendiri untuk mengeringkan organ intim kewanitaan.



  • Bersihkan Miss V dari Depan ke Belakang


Ketika membasuh Miss V dengan air, pastikan jika kamu membasuhnya dari bab depan ke belakang (anus), bukan sebaliknya. Hal ini dijalankan untuk mencegah bakteri di area anus berpindah ke bagian Miss V.



  • Hindari Pemakaian Pantyliner Terlalu Sering


Pantyliner ialah pembalut dengan tekstur yang tipis dan biasa dipakai dikala menstruasi nyaris final atau pada saat keputihan. Akan tetapi, pemakaian pantyliner yang terlalu sering bisa menyebabkan keputihan asing, terlebih pantyliner dibentuk dengan menggunakan materi-materi kimia.


Nah, kini telah tahu perbedaan keputihan menjelang haid dengan kehamilan, bukan? Makara, kamu tak perlu cemas kalau mengalami keputihan alasannya keadaan tersebut tergolong wajar . Namun, kalau kamu memperoleh adanya tanda-tanda keputihan abnormal, secepatnya periksakan diri ke dokter, ya!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel