10 Seserahan Adat Jawa Beserta Makna yang Ada di Dalamnya
Pernikahan sangat memerlukan persiapan yang matang. Dengan atau tanpa resepsi, meminang seseorang ada aturannya. Selesai membicarakan perihal kesiapan mental, Anda dihadapkan pada segala jenis hal yang menuntut kesiapan bahan demi kelancaran segala macam urusan.
Urusan yang dimaksud, salah satunya, yaitu berkenaan dengan seserahan. Terutama jikalau kandidat istri Anda ialah seorang gadis Jawa. Informasi tentang hal-hal rincian menyangkut seserahan budbahasa Jawa harus sudah diketahui, setidaknya dikenali.
Pernikahan dalam budaya apa pun di Indonesia, tidak luput dari makna atau simbol. Demikian juga yang terjadi pada pernikahan budbahasa Jawa. Seserahan bukan sekadar barang bawaan, bukan sekadar memberikan kesiapan materi atau hal lain, melainkan sebuah makna ihwal kasih sayang, tanggung jawab dan impian.
Pada dasarnya barang-barang yang dibawa untuk seserahan merupakan keperluan yang biasa digunakan mempelai wanita. Mulai dari pakaian dalam sampai produk-produk perlengkapan mandi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa makna seserahan ialah wujud pemenuhan keharusan atau tanggung jawab mempelai pria pada pasangannya.
Anda yang ketika ini punya pasangan berasal dari Jawa dan sedang merencanakan pernikahan, informasi pada postingan ini supaya dapat membantu. Seperti apa lengkapnya? Berikut ini adalah daftar seserahan adat Jawa beserta maknanya.
1. Peralatan Sholat
Khusus bagi kaum muslim, perlengkapan sholat menjadi bagian yang umumnya dilarang dilewatkan dalam seserahan. Peralatan sholat yang dimaksud yakni mukena, sajadah dan Al-Qur’an. Anda bebas memilih jenis mukena, sajadah dan Al-Qur’an yang mau diberikan. Hanya, tentu saja pilih yang terbaik.
Seserahan ini mempunyai arti tanggung jawab suami terhadap istrinya untuk terus membimbing agar semakin taat kepada Tuhan, makin tekun beribadah sholat dan mengaji. Sekaligus impian semoga istrinya mampu menjadi pendamping yang sholehah dalam mengarungi rumah tangga.
2. Perhiasan
Seserahan adab Jawa berikutnya yang harus disiapkan adalah aksesori. Bedanya, seserahan yang satu ini umumnya diubahsuaikan dengan dana yang ada. Kedua pasangan mampu diskusi dan berkompromi untuk menyediakannya atau tidak. Pasalnya, pemanis juga kerap dijadikan selaku mahar akad nikah.
Perhiasan selaku seserahan bermakna cita-cita supaya sang istri dapat menjadi sinar dalam keluarga. Seperti kilau pada emas atau suplemen. Jenis komplemen yang mampu disediakan antara lain liontin, kalung, gelang atau anting yang berkilau.
3. Busana Pesta atau Kain Batik
Busana pesta atau kain batik beserta kebaya juga masuk dalam barang seserahan yang harus Anda siapkan. Sebelum berbelanja, ada baiknya tanya kandidat mempelai perempuan apalagi dahulu mengenai kebutuhannya ini.
Kedua barang, baik baju pesta atau kain batik memiliki makna bahwa sebagai pasangan harus mampu saling menjaga dan menyimpan belakang layar serta masalah rumah tangganya sendiri. Seperti pakaian yang berfungsi selaku penutup hal-hal yang sifatnya privasi. Selain baju pesta atau kain, umumnya juga ikut disertakan baju tidur atau busana dalam.
4. Sepatu, Sandal dan Alas Kaki Lain
Perlu dikenali bahwa sepatu maupun sandal juga termasuk keperluan wanita. Bentuknya lucu-lucu dan anggun serta mampu dipakai untuk aneka macam kebutuhan. Tidak heran bila dalam seserahan, tergolong seserahan akhlak Jawa benda-benda tersebut ikut masuk dalam daftar.
Sepatu atau sandal umumnya berada satu paket seserahan dengan tas. Warnanya kerap dibuat senada. Lantas, apa makna sumbangan seserahan berbentuksepatu atau sandal tersebut? Konon, sepasang sepatu mempunyai makna dan keinginan semoga kedua mempelai dapat menjalani hidup bahu-membahu dengan mantap dan lurus.
5. Perlengkapan Perawatan Diri
Perlengkapan perawatan diri yang dimaksud di sini yaitu segala macam produk yang biasa dipakai mempelai wanita untuk merawat tubuhnya. Mulai dari sabun mandi, skincare, sampai tata rias. Mulai dari ujung rambut sampai kepala. Selain menciptakan pasangan senang, seserahan ini juga punya makna.
Masih berhubungan dengan tanggung jawab suami menyanggupi segala macam keperluan istri, seserahan berisi produk-produk perawatan keelokan ini juga menjadi salah satu simbolnya. Selain itu, seserahan tersebut juga sebuah simbol agar sang istri harus tampil manis dan merawat diri cuma untuk suaminya.
6. Buah-buahan
Tidak ketinggalan, buah-buahan juga kerap menjadi salah satu seserahan dalam etika Jawa. Secara umum, buah-buahan mampu jadi ada pada seserahan akhlak yang lain. Pasalnya, buah punya rasa yang anggun dan mudah disenangi banyak orang. Namun, dalam seserahan etika Jawa, buah punya makna.
Seserahan berupa buah bermakna harapan bahwa biar pasangan suami istri mampu mendatangkan buah atau suka cita bagi orang-orang di sekitarnya. Buah-buahan yang biasa ada dalam seserahan antara lain jeruk, pisang, apel dan anggur.
7. Kue Tradisional dari Ketan
Salah satu hantaran yang cukup khas dalam seserahan akhlak Jawa yakni aneka kudapan manis tradisional atau kue pasar, terutama yang yang dibuat dari beras ketan. Meski terkesan sederhana, kudapan manis tradisional dalam seserahan juga punya makna yang istimewa.
Seperti yang dikenali, jika dimasak atau dimasak jadi masakan tertentu, beras ketan akan lengket dan melekat antara satu dan lainnya. Simbol inilah yang kemudian dimaknai selaku keinginan bahwa semoga hubungan antara suami istri dan kedua keluarga besar mampu terus lengket, bersatu dan rukun senantiasa.
8. Daun Suruh Ayu
Selain kudapan manis-kudapan manis tradisional, khususnya yang berbahan dasar ketan, seperangkat daun sirih dan peralatan nyuruh atau nginang dalam bahasa Jawa juga menjadi bagian dari seserahan akhlak Jawa. Walau kemungkinan besar tidak akan dipakai, Suruh Ayu lazimnya dilarang dilewatkan.
Pasalnya, Suruh Ayu memiliki makna yang istimewa. Yakni selaku simbol do’a-do’a baik yang memintakan keselamatan serta kebahagiaan bagi pasangan pengantin dalam melakukan kehidupan barunya.
9. Sepasang Cincin
Sepasang cincin, selain cincin pernikahan atau mahar, juga mampu dibawakan untuk seserahan. Sebagai seserahan, sepasang cincin mempunyai arti harapan biar kedua pengantin dapat berumah tangga dengan langgeng.
Bentuk cincin yang bundar seperti melambangkan ikatan yang tak pernah putus. Tidak heran jika ia mempunyai makna yang istimewa untuk dijadikan barang seserahan.
10. Tas
Selain biasa berada dalam satu kotak dengan sepatu atau sandal, tas juga bisa disiapkan terpisah selaku seserahan dalam akhlak Jawa. Lalu, apa makna tas sebagai seserahan?
Sederhananya, benda ini juga merupakan lambang tanggung jawab suami untuk menyanggupi segala macam kebutuhan istrinya, bahkan sampai benda yang sifatnya bukan termasuk keperluan pokok. Namun, memilih tas dan barang lain sebagai seserahan, ada baiknya bahas lebih dulu dengan kandidat pasangan.
Seserahan adat Jawa secara garis besar tidak terlalu rumit. Barang-barang yang dibawa sebagian besar merupakan barang keperluan sehari-hari calon istri. Sebab, seserahan menjadi lambang kesiapan mempelai laki-laki bertanggungjawab kepada kebutuhan istrinya untuk pertama kali.
Satu hal yang perlu diamati, konon banyaknya seserahan yang dibawa diusulkan harus dalam jumlah yang ganjil. Namun, semua kembali pada akad antara kedua pihak keluarga besar. Bagaimana? Sudah siap belanja-belanja untuk seserahan pada ijab kabul Anda? Intip juga postingan seserahan budpekerti Sunda ini, yuk!